Archive for 2015
Analisis Protokol
Analisis jaringan (Network Analysis) juga dikenal sebagai ‘protocol analysis’ merupakan seni mendengarkan (listening) dalam komunikasi data & jaringan biasanya dilakukan untuk memastikan bagaimana peralatan-peralatan berkomunikasi dan menentukan kesehatan dari jaringan tersebut.
Analisis jaringan biasanya digunakan untuk tiga hal sebagai berikut :
-Penyelesaian masalah (troubleshooting)pada jaringan
-Optimasi peforma/ kinerja jaringan
-Perencanaan dan pengujian (planning/ testing) jaringan
HTTP (Hypertext Transfer Protocol)
HTTP (Hypertext Transfer Protocol) suatu protokol yang digunakan oleh WWW (World Wide Web). HTTP mendefinisikan bagaimana suatu pesan bisa diformat dan dikirimkan dari server ke client. HTTP juga mengatur aksi-aksi apa saja yang harus dilakukan oleh web server dan juga web browser sebagai responatas perintah-perintah yang ada pada protokol HTTP ini.
Contohnya bila kita mengetikkan suatu alamat atau URL pada internet browser maka web browser akan mengirimkan perintah HTTP ke web server. Web server kemudian akan menerima perintah ini dan melakukan aktivitas sesuai dengan perintah yang diminta oleh web browser. Hasil aktivitas tadi akan dikirimkan kembali ke web browser untuk ditampilkan kepada kita.
HTTPS
https adalah versi aman dari HTTP, protokol komunikasi dari World Wide Web. Ditemukan oleh Netscape Communications Corporation untuk menyediakan autentikasi dan komunikasi tersandi dan penggunaan dalam komersi elektris. Selain menggunakan komunikasi plain text, HTTPS menyandikan data sesi menggunakan protokol SSL (Secure Socket layer) atau protokol TLS (Transport Layer Security). Kedua protokol tersebut memberikan perlindungan yang memadai dari serangan eavesdroppers, dan man in the middle attacks. Pada umumnya port HTTPS adalah 443.
Tingkat keamanan tergantung pada ketepatan dalam mengimplementasikan pada browser web dan perangkat lunak server dan didukung oleh algorithma penyandian yang aktual.
Oleh karena itu, pada halaman web digunakan HTTPS, dan URL yang digunakan dimulai dengan ‘https://’ bukan dengan ‘http://’
SSH (Sucure Shell)
SSH adalah protocol jaringan yang memungkinkan pertukaran data secara aman antara dua komputer. SSH dapat digunakan untuk mengendalikan komputer dari jarak jauh mengirim file, membuat Tunnel yang terrenkripsi dan lain-lain. Protocol ini mempunyai kelebihan disbanding protocol yang sejenis seperti Telnet, FTP, Danrsh, karena SSH memiliki system Otentikasi,Otorisasi, dan ekripsinya sendiri. Dengan begitu keamanan sebuah sesi komunikasi melalui bantuan SSH ini menjadi lebih terjamin.
Telnet (Telecommunication network)
Adalah sebuah protokol jaringan yang digunakan di koneksi Internet atau Local Area Network. TELNET dikembangkan pada 1969 dan distandarisasi sebagai IETF STD 8, salah satu standar Internet pertama. TELNET memiliki beberapa keterbatasan yang dianggap sebagai risiko keamanan.
FTP ( File Transfer Protocol )
FTP ( File Transfer Protocol ) adalah sebuah protocol internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) computer antar mesin-mesin dalam sebuah internetwork. FTP atau protocol Transmission Control Protocol (TCP) untuk komunikasi data antara klien dan server, sehingga diantara kedua komponen tersebut akan dibuatlah sebuah sesi komunikasi sebelum transfer data dimulai. FTP hanya menggunakan metode autentikasi standar, yakni menggunakan User name dan paswordnya yang dikirim dalam bentuk tidak terenkripsi. Pengguana terdaftar dapat menggunakan username dan password-nya untuk mengakses ,men-dawnload ,dan meng- updlot berkas- berkas yang ia kehenaki. Umumnya, para pengguna daftar memiliki akses penuh terdapat berapa direkotri , sehingga mereka dapat berkas , memuat dikotri dan bahkan menghapus berkas. Pengguna yang belum terdaftar dapat juga menggunakan metode anonymous login,yakni dengan menggunakan nama pengguna anonymous & password yang diisi dengan menggunakan alamat e-mail. Sebuah server FTP diakses dengan menggunakan Universal Resource Identifier (URI) dengan menggunakan format ftp://namaserver. Klien FTP dapat menghubungi server FTP dengan membuka URI tersebut.
Tujuan FTP server adalah sebagai beikut :
LDAP (Lightweight Directory Access Protocol) adalah protokol perangkat lunak untuk memungkinkan semua orang mencari resource organisasi, perorangan dan lainnya, seperti file atau printer di dalam jaringan baik di internet atau intranet. Protokol LDAP membentuk sebuah direktori yang berisi hirarki pohon yang memiliki cabang, mulai dari negara (countries), organisasi, departemen sampai dengan perorangan. Dengan menggunakan LDAP, seseorang dapat mencari informasi mengenai orang lain tanpa mengetahui lokasi orang yang akan dicari itu.
SSL (Secure Socket Layer)
SSL (Secure Socket Layer) adalah arguably internet yang paling banyak digunakan untuk enkripsi. Ditambah lagi, SSL digunakan tidak hanya keamanan koneksi web, tetapi untuk berbagai aplikasi yang memerlukan enkripsi jaringan end-to-end.
Secure Sockets Layer (SSL) merupakan sistem yang digunakan untuk mengenkripsi
pengiriman informasi pada internet, sehingga data dapat dikirim dengan aman. Protokol SSL mengatur keamanan dan integritas menggunakan enkripsi, autentikasi, dan kode autentikasi pesan. SSL protocol menyedian privasi komunikasi di internet. SSL tidak mendukung fileencryption, access-control, atau proteksi virus, jadi SSL tidak dapat membantu mengatur data sensitif setelah dan sebelum pengiriman yang aman.
Berikut adalah Jenis-Jenis dari Protocol Jaringan :
1. Ethernet
Protokol Ethernet paling banyak di gunakan dalam sistem jaringan. Ethernet menggunakan metode akses yang disebut dengan CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection) dalam mengkomunikasikan data. Protocol Ethernet bekerja dengan memperhatikan network atau jaringan sebelum di lakukan transformasi atau transmisi data . Apabila jalur masih sibuk maka akan dia akan menunggu melakukkan pengiriman data hingga jalur bersih dari data.
Topologi : Topologi BUS dan Topologi Star
Kabel : Coaxial, Fiber Optic dan Twisted Pair
Kecepatan : 10 Mbps.
2. Local Talk
Local Talk merupakan protokol jaringan dengan menggunakan metode akses yang disebut CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance) dalam mengkomunikasikan data. Protocol Local Talk di Populerkan oleh Machintos atau Apple Computer. Protocol Local Talk bekerja dengan menghindari dari tabrakan saat pengiriman data. Adapter Local Talk dan Kabel Twisted Pair khusus di gunakan dalam jaringan ini melalui serial port.
Topologi : Topologi Bus
Kabel : Twisted Pair
Kecepatan : 230 Kbps
3. Token Ring
Protokol Token Ring di populerkan oleh IBM pada tahun 1980. Metode akses protokol Token Ring adalah melalui sebuah Token dalam sebuah lingkaran seperti cincin. Sinyal Token bergerak berputar dalam sebuah lingkaran (cincin) dalam sebuah jaringan dan bergerak dari satu komputer menuju ke komputer lainnya. Jika pada persinggahan di salah satu komputer terdapat data yang ingin ditransmisikan, Token akan mengirimkan data ke tempat yang di inginkan tersebut. Selanjutnya, Token bergerak untuk saling mengkoneksikan di antara masing-masing komputer.
Topologi : Topologi Star
Kabel : Twisted Pair dan Fiber Optic
Kecepatan : 4 Mbps – 11 Mbps
4. FDDI (Fiber Distributted Data Interface)
FDDI merupakan protokol jaringan dengan metode akses model Token. FDDI menghubungkan beberapa komputer sampai jarak yang jauh. Topologi ini bentuknya sama dengan Token Ring tetapi menggunakan 2 buah ring. Dengan Maksud apabila ring 1 ada masalah maka secara otomatis akan berpindah ke ring 2.
Topologi : Topologi Star
Kabel : Fiber Optic
Kecepatan : 100 Mbps
Dari ke empat macam Protocol di atas, Protocol yang paling populer atau berkembang adalah Protocol Ethernet karena Protocol Ethernet Cara Instalasi nya yang mudah dan Alat yang di pergunakan mudah untuk di cari di pasaran.
5. TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack
TCP/IP HandShaking
bersamaan. Bagaimanapun juga, pekerjaan ini dapat dilakukan oleh processor khusus/spesial
yang didesain khusus untuk memproses perhitungan matematis yang melibatkan handshake.
TCP (Transmission Control Protocol)
berikut ini adalah gambar hasil capture protokol TCP dengan Wireshark
kita dapat melihat IP source 10.10.40.21 menggunakan Port 54159 dan IP destination 77.234.44.88 menggunakan port 80 (HTTP). kita juga dapat melihat flow control/koreksi kesalahan yang terjadi pada protokol TCP diatas.
UDP (User Datagram Protocol)
berikut ini adalah gamabar hasil capture protokol UDP dengan Wireshark melalui facebook call
dari gambar diatas dapat dilihat protokol UDP yang tercapture wireshark diaman IP source 10.10.40.110 menggunakan port 54758 dimana pada sesi ini dia adalah pengirim data/ informasi berupa suara dan IP destination 10.10.40.21 port 14791 adalah yang akan menerima informasi suara dan gambar dari source. Pada UDP tidak ada proses koreksi kesalahan/flow control.
Analisis jaringan (Network Analysis) juga dikenal sebagai ‘protocol analysis’ merupakan seni mendengarkan (listening) dalam komunikasi data & jaringan biasanya dilakukan untuk memastikan bagaimana peralatan-peralatan berkomunikasi dan menentukan kesehatan dari jaringan tersebut.
Analisis jaringan biasanya digunakan untuk tiga hal sebagai berikut :
-Penyelesaian masalah (troubleshooting)pada jaringan
-Optimasi peforma/ kinerja jaringan
-Perencanaan dan pengujian (planning/ testing) jaringan
HTTP (Hypertext Transfer Protocol)
HTTP (Hypertext Transfer Protocol) suatu protokol yang digunakan oleh WWW (World Wide Web). HTTP mendefinisikan bagaimana suatu pesan bisa diformat dan dikirimkan dari server ke client. HTTP juga mengatur aksi-aksi apa saja yang harus dilakukan oleh web server dan juga web browser sebagai responatas perintah-perintah yang ada pada protokol HTTP ini.
Contohnya bila kita mengetikkan suatu alamat atau URL pada internet browser maka web browser akan mengirimkan perintah HTTP ke web server. Web server kemudian akan menerima perintah ini dan melakukan aktivitas sesuai dengan perintah yang diminta oleh web browser. Hasil aktivitas tadi akan dikirimkan kembali ke web browser untuk ditampilkan kepada kita.
HTTPS
https adalah versi aman dari HTTP, protokol komunikasi dari World Wide Web. Ditemukan oleh Netscape Communications Corporation untuk menyediakan autentikasi dan komunikasi tersandi dan penggunaan dalam komersi elektris. Selain menggunakan komunikasi plain text, HTTPS menyandikan data sesi menggunakan protokol SSL (Secure Socket layer) atau protokol TLS (Transport Layer Security). Kedua protokol tersebut memberikan perlindungan yang memadai dari serangan eavesdroppers, dan man in the middle attacks. Pada umumnya port HTTPS adalah 443.
Tingkat keamanan tergantung pada ketepatan dalam mengimplementasikan pada browser web dan perangkat lunak server dan didukung oleh algorithma penyandian yang aktual.
Oleh karena itu, pada halaman web digunakan HTTPS, dan URL yang digunakan dimulai dengan ‘https://’ bukan dengan ‘http://’
SSH (Sucure Shell)
SSH adalah protocol jaringan yang memungkinkan pertukaran data secara aman antara dua komputer. SSH dapat digunakan untuk mengendalikan komputer dari jarak jauh mengirim file, membuat Tunnel yang terrenkripsi dan lain-lain. Protocol ini mempunyai kelebihan disbanding protocol yang sejenis seperti Telnet, FTP, Danrsh, karena SSH memiliki system Otentikasi,Otorisasi, dan ekripsinya sendiri. Dengan begitu keamanan sebuah sesi komunikasi melalui bantuan SSH ini menjadi lebih terjamin.
Telnet (Telecommunication network)
Adalah sebuah protokol jaringan yang digunakan di koneksi Internet atau Local Area Network. TELNET dikembangkan pada 1969 dan distandarisasi sebagai IETF STD 8, salah satu standar Internet pertama. TELNET memiliki beberapa keterbatasan yang dianggap sebagai risiko keamanan.
FTP ( File Transfer Protocol )
FTP ( File Transfer Protocol ) adalah sebuah protocol internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) computer antar mesin-mesin dalam sebuah internetwork. FTP atau protocol Transmission Control Protocol (TCP) untuk komunikasi data antara klien dan server, sehingga diantara kedua komponen tersebut akan dibuatlah sebuah sesi komunikasi sebelum transfer data dimulai. FTP hanya menggunakan metode autentikasi standar, yakni menggunakan User name dan paswordnya yang dikirim dalam bentuk tidak terenkripsi. Pengguana terdaftar dapat menggunakan username dan password-nya untuk mengakses ,men-dawnload ,dan meng- updlot berkas- berkas yang ia kehenaki. Umumnya, para pengguna daftar memiliki akses penuh terdapat berapa direkotri , sehingga mereka dapat berkas , memuat dikotri dan bahkan menghapus berkas. Pengguna yang belum terdaftar dapat juga menggunakan metode anonymous login,yakni dengan menggunakan nama pengguna anonymous & password yang diisi dengan menggunakan alamat e-mail. Sebuah server FTP diakses dengan menggunakan Universal Resource Identifier (URI) dengan menggunakan format ftp://namaserver. Klien FTP dapat menghubungi server FTP dengan membuka URI tersebut.
Tujuan FTP server adalah sebagai beikut :
- Untuk men-sharing data.
- Untuk menyediakan indirect atau implicit remote computer.
- Untuk menyediakan tempat penyimpanan bagi User.
- Untuk menyediakan tranper data yang reliable dan efisien.
LDAP (Lightweight Directory Access Protocol) adalah protokol perangkat lunak untuk memungkinkan semua orang mencari resource organisasi, perorangan dan lainnya, seperti file atau printer di dalam jaringan baik di internet atau intranet. Protokol LDAP membentuk sebuah direktori yang berisi hirarki pohon yang memiliki cabang, mulai dari negara (countries), organisasi, departemen sampai dengan perorangan. Dengan menggunakan LDAP, seseorang dapat mencari informasi mengenai orang lain tanpa mengetahui lokasi orang yang akan dicari itu.
SSL (Secure Socket Layer)
SSL (Secure Socket Layer) adalah arguably internet yang paling banyak digunakan untuk enkripsi. Ditambah lagi, SSL digunakan tidak hanya keamanan koneksi web, tetapi untuk berbagai aplikasi yang memerlukan enkripsi jaringan end-to-end.
Secure Sockets Layer (SSL) merupakan sistem yang digunakan untuk mengenkripsi
pengiriman informasi pada internet, sehingga data dapat dikirim dengan aman. Protokol SSL mengatur keamanan dan integritas menggunakan enkripsi, autentikasi, dan kode autentikasi pesan. SSL protocol menyedian privasi komunikasi di internet. SSL tidak mendukung fileencryption, access-control, atau proteksi virus, jadi SSL tidak dapat membantu mengatur data sensitif setelah dan sebelum pengiriman yang aman.
Berikut adalah Jenis-Jenis dari Protocol Jaringan :
1. Ethernet
Protokol Ethernet paling banyak di gunakan dalam sistem jaringan. Ethernet menggunakan metode akses yang disebut dengan CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection) dalam mengkomunikasikan data. Protocol Ethernet bekerja dengan memperhatikan network atau jaringan sebelum di lakukan transformasi atau transmisi data . Apabila jalur masih sibuk maka akan dia akan menunggu melakukkan pengiriman data hingga jalur bersih dari data.
Topologi : Topologi BUS dan Topologi Star
Kabel : Coaxial, Fiber Optic dan Twisted Pair
Kecepatan : 10 Mbps.
2. Local Talk
Local Talk merupakan protokol jaringan dengan menggunakan metode akses yang disebut CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance) dalam mengkomunikasikan data. Protocol Local Talk di Populerkan oleh Machintos atau Apple Computer. Protocol Local Talk bekerja dengan menghindari dari tabrakan saat pengiriman data. Adapter Local Talk dan Kabel Twisted Pair khusus di gunakan dalam jaringan ini melalui serial port.
Topologi : Topologi Bus
Kabel : Twisted Pair
Kecepatan : 230 Kbps
3. Token Ring
Protokol Token Ring di populerkan oleh IBM pada tahun 1980. Metode akses protokol Token Ring adalah melalui sebuah Token dalam sebuah lingkaran seperti cincin. Sinyal Token bergerak berputar dalam sebuah lingkaran (cincin) dalam sebuah jaringan dan bergerak dari satu komputer menuju ke komputer lainnya. Jika pada persinggahan di salah satu komputer terdapat data yang ingin ditransmisikan, Token akan mengirimkan data ke tempat yang di inginkan tersebut. Selanjutnya, Token bergerak untuk saling mengkoneksikan di antara masing-masing komputer.
Topologi : Topologi Star
Kabel : Twisted Pair dan Fiber Optic
Kecepatan : 4 Mbps – 11 Mbps
4. FDDI (Fiber Distributted Data Interface)
FDDI merupakan protokol jaringan dengan metode akses model Token. FDDI menghubungkan beberapa komputer sampai jarak yang jauh. Topologi ini bentuknya sama dengan Token Ring tetapi menggunakan 2 buah ring. Dengan Maksud apabila ring 1 ada masalah maka secara otomatis akan berpindah ke ring 2.
Topologi : Topologi Star
Kabel : Fiber Optic
Kecepatan : 100 Mbps
Dari ke empat macam Protocol di atas, Protocol yang paling populer atau berkembang adalah Protocol Ethernet karena Protocol Ethernet Cara Instalasi nya yang mudah dan Alat yang di pergunakan mudah untuk di cari di pasaran.
5. TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack
TCP/IP HandShaking
5. Handshake
Handshaking Adalah proses yang mengatur dan mengendalikan aliran
data antar 2 peranti. Hansdhaking diperlukan untuk mengakomodasi
ketepatan waktu pengiriman data antara komputer dan terminal, atau periferal.
Beberapa handshaking secara umum diperlukan karena komputer dan terminal
mungkin beroperasi pada kecepatan yang berbeda. Jalur handshake biasanya
ditambahkan untuk mengendalikan waktu yang tepat untuk pengiriman data.
Handshaking adalah proses negosiasi otomatis yang secara dinamis
menentukan parameter dalam pembentukan kanal komunikasi antara dua entitas
normal sebelum komunikasi melalui kanal dimulai. Ia mengikuti pembentukan
fisik saluran precedes normal dan mentransfer informasi. Contohnya : ketika
sebuah komputer berkomunikasi dengan perangkat lain seperti modem atau printer
yang perlu melakukan handshake untuk membuat sambungan.
Proses negosiasi handshake, melibatkan pertukaran cryptographic
keys, certificate dan informasi lain, random data digunakan untuk membuat
enkripsi satu waktu, dan valuenya digunakan untuk mengidentifikasi handshake.
Handshake memiliki tiga tujuan :
·
Untuk membolehkan client dan
server setuju mengenai algoritma yang akan mereka gunakan.
·
Untuk melibatkan kumpulan dari
crypto keys untuk digunakan oleh algoritma tersebut.
·
Untuk mengautentikasi klien.
Catatan penting bahwa Handshake
memerlukan perhitungan yang sangat kompleks dan perlu komputer dengan
processor yang tangguh. Pada akhir cryptographic key dibuat dan
dipertukarkan antara client dan server, enkripsi berikutnya dibuat cukup
mudah sejauh prosesor dari komputer terfokus, namun hal itu tetap
menjadikan perlunya performa tinggi dari server. Terutama ketika
handshake dengan jumlah besar terjadi dalam waktubersamaan. Bagaimanapun juga, pekerjaan ini dapat dilakukan oleh processor khusus/spesial
yang didesain khusus untuk memproses perhitungan matematis yang melibatkan handshake.
Analisa TCP dan UDP menggunakan Wireshark
TCP (Transmission Control Protocol)
berikut ini adalah gambar hasil capture protokol TCP dengan Wireshark
kita dapat melihat IP source 10.10.40.21 menggunakan Port 54159 dan IP destination 77.234.44.88 menggunakan port 80 (HTTP). kita juga dapat melihat flow control/koreksi kesalahan yang terjadi pada protokol TCP diatas.
UDP (User Datagram Protocol)
berikut ini adalah gamabar hasil capture protokol UDP dengan Wireshark melalui facebook call
dari gambar diatas dapat dilihat protokol UDP yang tercapture wireshark diaman IP source 10.10.40.110 menggunakan port 54758 dimana pada sesi ini dia adalah pengirim data/ informasi berupa suara dan IP destination 10.10.40.21 port 14791 adalah yang akan menerima informasi suara dan gambar dari source. Pada UDP tidak ada proses koreksi kesalahan/flow control.
Analisis Protokol
DSL
DSL adalah singkatan dari Digital Subcriber Line, yang merupakan teknologi yang mampu menyediakan bandwith cukup tinggi ke rumah-rumah atau perusahaan dengan menggunakan media kabel telepon. Umumnya kecepatan downolad dari DSL sekitar dari 128 kbit/d hingga 24.000 kb/d tetapi tergantung dari teknologi DSL tersebut. Untuk ADSL Kecepatan upload lebih rendah dari download dan untuk SDSL sama cepat.
Peralatan
Membutuhkan suatu modem DSL. Alat ini mampu mengubah data dari sinyal digital menjadi sebuah sinyal voltase yang digunakan oleh komputer dalam jangkauan frekuensi yang sessuai kemudian dihubungkan ke jalur telepon.
Protokol dan konfigurasi
Implementasi DSL mampu menciptakan jaringan routed atau jembatan. Kelompok komputer pengguna terhubungkan ke subnet tunggal dalam konfigurasi routed/ jembatan. Implementasi awal DHCP untuk menyediakan rincian jaringan seperti alamat IP kepada peralatan pengguna, dengan authentication melalui alamat MAC atau memberikan nama host. Kemudian implementasi seringkali menggunakan PPP melalui Ethernet atau ATM (PPPoA atau PPPoE).
DSL mempunyai rasio contention yang layak dipertimbangkan ketika memilih teknologi jalur lebar.
Berikut inia dalah contoh teknologi DSL (biasanya disebut xDSL) termasuk:
• HDSL (High-bit-rate Digital Subscriber Line), covered in this article
• SDSL (Symmetric Digital Subscriber Line), a standardised version of HDSL
• ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line), a version of DSL with a slower upload speed
• RADSL (Rate-Adaptive Digital Subscriber Line)
• VDSL (Very-high-bit-rate Digital Subscriber Line)
• VDSL2 (Very-high-bit-rate Digital Subscriber Line 2), an improved version of VDSL
• G.SHDSL (G. Symmetric High-speed Digital Subscriber Line),
DSL adalah singkatan dari Digital Subcriber Line, yang merupakan teknologi yang mampu menyediakan bandwith cukup tinggi ke rumah-rumah atau perusahaan dengan menggunakan media kabel telepon. Umumnya kecepatan downolad dari DSL sekitar dari 128 kbit/d hingga 24.000 kb/d tetapi tergantung dari teknologi DSL tersebut. Untuk ADSL Kecepatan upload lebih rendah dari download dan untuk SDSL sama cepat.
Peralatan
Membutuhkan suatu modem DSL. Alat ini mampu mengubah data dari sinyal digital menjadi sebuah sinyal voltase yang digunakan oleh komputer dalam jangkauan frekuensi yang sessuai kemudian dihubungkan ke jalur telepon.
Protokol dan konfigurasi
Implementasi DSL mampu menciptakan jaringan routed atau jembatan. Kelompok komputer pengguna terhubungkan ke subnet tunggal dalam konfigurasi routed/ jembatan. Implementasi awal DHCP untuk menyediakan rincian jaringan seperti alamat IP kepada peralatan pengguna, dengan authentication melalui alamat MAC atau memberikan nama host. Kemudian implementasi seringkali menggunakan PPP melalui Ethernet atau ATM (PPPoA atau PPPoE).
DSL mempunyai rasio contention yang layak dipertimbangkan ketika memilih teknologi jalur lebar.
Berikut inia dalah contoh teknologi DSL (biasanya disebut xDSL) termasuk:
• HDSL (High-bit-rate Digital Subscriber Line), covered in this article
• SDSL (Symmetric Digital Subscriber Line), a standardised version of HDSL
• ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line), a version of DSL with a slower upload speed
• RADSL (Rate-Adaptive Digital Subscriber Line)
• VDSL (Very-high-bit-rate Digital Subscriber Line)
• VDSL2 (Very-high-bit-rate Digital Subscriber Line 2), an improved version of VDSL
• G.SHDSL (G. Symmetric High-speed Digital Subscriber Line),
Routing Static
Routing static adalah teknik routing yang dilakukan dengan memasukkan entry route ke network tujuan (remote network) ke dalam tabel routing secara manual oleh Administrator Jaringan. Dalam memasukkan entry route tersebut Administrator harus dapat mengetahui dengan pasti gateway yang akan digunakan untuk mencapai remote network. Untuk jaringan yang terdiri dari beberapa router, maka penentuan gateway maupun jalur (path) harus dilakukan dengan lebih cermat.
Jika dalam jairngan terjadi perubahan topologi maupun perubahan pengalamatan (IP Address) maka Administrator juga harus secara manual melakukan perubahan pada tabel routing. Ini menjadi tidak efisien untuk jaringan berskala besar atau jaringan yang sering mengalami perubahan. Karena jika terjadi suatu perubahan kecil dalam jaringan maka Administrator jaringan harus mengkonfigurasikan kembali entry route pada setiap router yang ada dalam jaringan.
Dalam menerapkan routing static, kita akan mengisikan entry route pada tabel routing secara manual di setiap router yang ada dalam jaringan. Sebuah entry routing static yang akan dimasukkan ke tabel routing harus mengandung 3(tiga) informasi, yaitu :
Pembatasan static router dapat menjadi keuntungan apabila untuk sampai pada tujuan hanya melalui satu router.
Routing static adalah teknik routing yang dilakukan dengan memasukkan entry route ke network tujuan (remote network) ke dalam tabel routing secara manual oleh Administrator Jaringan. Dalam memasukkan entry route tersebut Administrator harus dapat mengetahui dengan pasti gateway yang akan digunakan untuk mencapai remote network. Untuk jaringan yang terdiri dari beberapa router, maka penentuan gateway maupun jalur (path) harus dilakukan dengan lebih cermat.
Jika dalam jairngan terjadi perubahan topologi maupun perubahan pengalamatan (IP Address) maka Administrator juga harus secara manual melakukan perubahan pada tabel routing. Ini menjadi tidak efisien untuk jaringan berskala besar atau jaringan yang sering mengalami perubahan. Karena jika terjadi suatu perubahan kecil dalam jaringan maka Administrator jaringan harus mengkonfigurasikan kembali entry route pada setiap router yang ada dalam jaringan.
Dalam menerapkan routing static, kita akan mengisikan entry route pada tabel routing secara manual di setiap router yang ada dalam jaringan. Sebuah entry routing static yang akan dimasukkan ke tabel routing harus mengandung 3(tiga) informasi, yaitu :
- Network Address, informasi ini merupakan network address dari network yang akan dituju (remote network).
- Subnet Mask (prefix), informasi ini merupakan prefix atau subnet mask dari network yang akan dituju.
- Next Hop atau Gateway, informasi ini berguna memberitahukan kepada router tentang bagaimana mencapai network tujuan yang telah didefinisikan di point (1). Next Hop merupakan IP Address dari router tetangga yang dapat digunakan untuk mencapai network tujuan (remote network).
- keamanan network karena static routing hanya mengandung informasi yang telah dimasukkan secara manual.
- Pengiriman paket data lebih cepat karena jalur atau rute sudah di ketahui terlebih dahulu.
- Deteksi dan isolasi kesalahan pada topologi jaringan lebih mudah.
- Beban kerja router terbilang lebih ringan karena pada saat konfigurasi router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada.
- Kerugian Static Routing
- Waktu konfigurasi lama
- Harus tahu semua alamat network yang akan dituju beserta subnet mask dan next hoopnya (gatewaynya).
- Tidak cocok untuk jaringan berskala besar.
- Pengembangan network
- Rentan terhadap kesalahan saat entri data static route dengan cara manual.
- Administrasinya adalah cukup rumit dibanding dynamic route, khususnya terdiri dari banyak router yang perlu dikonfigurasi secara manual.
Pembatasan static router dapat menjadi keuntungan apabila untuk sampai pada tujuan hanya melalui satu router.
Dynamic Routing
Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis.
Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dan device tujuan.
Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis.
Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dan device tujuan.
Macam-Macam dari Routing Dinamis (Dynamic Router) adalah
- RIP (Routing Information Protocol) Info Lanjut RIP >>
- IGRP (Internal Gateway Routing Protokol) Info LanjutIGRP >>
- OSPF (Open Shortest Path First) Info Lanjut OSPF >>
- EIGRP (Enhanced Internal Gateway Routing Protokol) Info Lanjut EIGRP>>
- BGP (Border Gateway Protokol) Info Lanjut BGP>>
Berikut ini tabel perbedaan yang spesifik untuk kedua jenis
routing:
Routing Statik
|
Routing Dinamik
|
Berfungsi pada protocol IP
|
Berfungsi pada inter-routing protocol
|
Router tidak dapat membagi informasi routing
|
Router membagi informasi routing secara otomatis
|
Routing table dibuat dan dihapus secara manual
|
Routing table dibuat dan dihapus secara otomatis
|
Tidak menggunakan routig protocol
|
Terdapat routing protocol, seperti RIP atau OSPF
|
Microsoft mendukung multihomed system seperti router
|
Microsoft mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX
|
IPV6
Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol Internet versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IPv6 adalah 21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a.
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), alamat IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.
Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCPv6 Server sebagai pengelola alamat. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration.
Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix.
Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:). Karenanya, format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan colon-hexadecimal format, berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal format.
Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner:
Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol Internet versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IPv6 adalah 21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a.
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), alamat IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.
Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCPv6 Server sebagai pengelola alamat. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration.
Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix.
Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:). Karenanya, format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan colon-hexadecimal format, berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal format.
Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner:
0010000111011010000000001101001100000000000000000010111100111011000000101010101000000000 1111111111111110001010001001110001011010Untuk menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format, angka-angka biner di atas dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran 16-bit:
0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011 0000001010101010 0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010Lalu, setiap blok berukuran 16-bit tersebut dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan menggunakan tanda titik dua. Hasil konversinya adalah sebagai berikut:
21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a
IPV4
Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.
Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.
Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.
Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.
Ada
2 jenis IP Address yang ada sekarang, yakni ip address versi 4 (IPv4)
yang sejak dulu menjadi standar baku pengalamatan dan versi 6 (IPv6)
yang merupakan calon pengganti versi terdahulu. Dibuatnya versi penerus
disebabkan karena alokasi pengalamatan yang disediakan IPv4 sudah hampir
habis, apabila seluruh alamat yang disediakan oleh IPv4 telah terpakai,
maka jaringan diseluruh dunia bisa terganggu. Untuk itu, selagi
menunggu selesainya proses “pematangan” IPv6, dibuatlah pembagian IP
Private & IP Public.
Perbedaan IP Private & Public :
- IP Private hanya bersifat lokal & tidak bisa digunakan untuk mengakses internet & penggunaannya bebas.
-
IP Public bersifat worlwide, bisa digunakan untuk mengakses internet
namun penggunaan atau
konfigurasinya tidak bebas (ada yang mengatur).
Perbedaan IPv4 & IPv6 :
- IPv4 = 2 [pangkat] 5 = 32 bit, dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing berisi 8 bit & hanya berisi bilangan biner.
- IPv6 = 2 [pangkat] 7 = 128 bit, dibagi menjadi X kelompok masing-masing berisi X bit & berisi bilangan hexadesimal.
IPv4 terdiri dari 5 kelas, yaitu :
1. Kelas A (1 bit pertama IP Address-nya “0”)
=> Alamat unicast untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
2. Kelas B (2 bit pertama IP Address-nya “10”)
=> Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
3. Kelas C (3 bit pertama IP Address-nya “110”)
=> Alamat unicast untuk jaringan skala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
4. Kelas D (4 bit pertama IP Address-nya “1110”)
=> Alamat multicast (bukan alamat unicast). sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.
5. Kelas E (4 bit pertama IP Address-nya “1111”)
=> Umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen)dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
Aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang akan digunakan :
1. Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan karena ia secara default digunakan dalam keperluan ‘loop-back’.(‘Loopback’ adalah IP address yang digunakan komputer untuk menunjuk dirinya sendiri).
2. Host ID tidak boleh semua bitnya diset 1 (contoh klas A: 126.255.255.255), karena akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID broadcast merupakan alamat yang mewakili seluruh anggota jaringan. Pengiriman paket ke alamat ini akan
menyebabkan paket ini didengarkan oleh seluruh anggota network tersebut.
3. Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0 (seluruh bit diset 0 seperti 0.0.0.0), karena IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network adalah alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan, dan
tidak menunjukan suatu host.
4. Host ID harus unik dalam suatu network (dalam satu network, tidak boleh ada dua host dengan host ID yang sama).
1. Kelas A (1 bit pertama IP Address-nya “0”)
=> Alamat unicast untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
2. Kelas B (2 bit pertama IP Address-nya “10”)
=> Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
3. Kelas C (3 bit pertama IP Address-nya “110”)
=> Alamat unicast untuk jaringan skala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
4. Kelas D (4 bit pertama IP Address-nya “1110”)
=> Alamat multicast (bukan alamat unicast). sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.
5. Kelas E (4 bit pertama IP Address-nya “1111”)
=> Umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen)dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
Aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang akan digunakan :
1. Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan karena ia secara default digunakan dalam keperluan ‘loop-back’.(‘Loopback’ adalah IP address yang digunakan komputer untuk menunjuk dirinya sendiri).
2. Host ID tidak boleh semua bitnya diset 1 (contoh klas A: 126.255.255.255), karena akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID broadcast merupakan alamat yang mewakili seluruh anggota jaringan. Pengiriman paket ke alamat ini akan
menyebabkan paket ini didengarkan oleh seluruh anggota network tersebut.
3. Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0 (seluruh bit diset 0 seperti 0.0.0.0), karena IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network adalah alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan, dan
tidak menunjukan suatu host.
4. Host ID harus unik dalam suatu network (dalam satu network, tidak boleh ada dua host dengan host ID yang sama).
PPP (Point to Point Protocol)
Point-to-Point Protocol (sering disingkat menjadi PPP) adalah sebuah protokol enkapsulasi paket jaringan yang banyak digunakan pada wide area network (WAN). Protokol ini merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-link (layer 2) dan dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai respons terhadap masalah-masalah yang terjadi pada protokol Serial Line Internet Protocol (SLIP), yang hanya mendukung pengalamatan IP statis kepada para kliennya. Dibandingkan dengan pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih cepat, menawarkan koreksi kesalahan, dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya intervensi dari pengguna. Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol-protokol jaringan secara simultan.

PPP menyediakan metode untuk transmisi datagram lebih link
point-to-point serial. PPP terdiri dari tiga komponen utama:
- Sebuah metode untuk encapsulating datagrams atas link serial.
- PPP menggunakan Tingkat Tinggi Data Link Control (HDLC) protokol sebagai dasar untuk encapsulating datagrams lebih link point-to-point.
- Sebuah LCP extensible untuk membangun, mengkonfigurasi, dan menguji koneksi data link.
- Sebuah keluarga NCPs untuk menetapkan dan mengkonfigurasi protokol jaringan lapisan yang berbeda.
- PPP protocol beroperasi melalui koneksi interface piranti Data Communication Equipment (DCE) dan piranti Data Terminal Equipment (DTE).
- PPP protocol dapat beroperasi pada kedua modus synchronous (dial-up) ataupun asynchronous dan ISDN.
- Tidak ada batas transmission rate
- Keseimbangan load melalui multi-link
- LCP dipertukarkan saat link dibangun untuk mengetest jalur dan setuju karenanya
- PPP protocol mendukung berbagai macam protocol layer diatasnya seperti IP; IPX; AppleTalk dan sebagainya.
- PPP protocol mendukung authentication kedua jenis clear text PAP (Password Authentication Protocol) dan enkripsi CHAP (Chalange Handshake Authentication Protocol)
- NCP meng-encapsulate protocol layer Network dan mengandung suatu field yang mengindikasikan protocol layer atas
PPP mengandung Header yang mengindikasikan pemakaian
protocol layer Network.PPP protocol Link Control Protocol (LCP) merupakan satu
set layanan yang melaksanakan setup link dan memiliki Fase sebagai berikut :
- Link Entablisment and Negotiation, mencoba untuk membentuk link dengan router lawan (pembentukan link) request link dan router tetangga mengirim acnowlegment dengan isi [setuju atau tidak]. Pada fase ini akan menawarkan opsi :
- Authentication, mengirim dalam persetujuan PAP atau CHAP
- Compression, setiap mengirim dalam bentuk di kompres atau tidak
- Multilink, dalam satu interface dalpat membuat beberapa virtual link
- Determination Link Qualitiy, menentukan kualitas linknya (optional)
- NCP (Network Control Protocol) berfungsi mengontrol establisment
PPP protocol dapat berjalan pada bermacam-macam standard physical synchronous dan asynckronous termasuk :
- Serial Asynchronous seperti dial-up
- ISDN
- Serial synchronous
- HIgh Speed Serial Interface (HSSI)
STP (Spanning Tree Protocol)
Protokol Pohon Rentangan (bahasa Inggris: Spanning Tree Protocol (disingkat STP)) adalah protokol jaringan yang menjamin topologi jaringan bebas-perulangan untuk penghubung Ethernet LAN. Fungsi dasar dari STP adalah untuk mencegah pengulangan penghubung dan radiasi siaran yang dihasilkan dari mereka. Pohon rentang juga memungkinkan desain jaringan untuk memasukkan cadang tautan (redundan) untuk menyediakan jalur cadangan otomatis jika tautan aktif gagal, tanpa bahaya dari perulangan yang tidak diinginkan dalam jaringan, atau kebutuhan untuk panduan mengaktifkan / menonaktifkan cadangan tautan ini.
Spanning Tree Protocol (STP) distandarisasi sebagai IEEE 802.1D. Seperti namanya, protokol ini bisa menciptakan pohon rentang dalam jaringan bertautan dari lapisan 2 layer penghubung (biasanya switch ethernet), dan menonaktifkan tautan tersebut yang bukan bagian dari pohon rentang, meninggalkan jalur aktif tunggal antara dua node jaringan.
Sejarah STP
Spanning Tree Protocol pertama ditemukan pada tahun 1985 di Digital Equipment Corporation oleh Radia Perlman. Pada tahun 1990, IEEE menerbitkan standar pertama untuk protokol sebagai 802.1D, berdasarkan algoritma yang dirancang oleh Perlman. Berikut versi diterbitkan pada tahun 1998 dan 2004, yang menggabungkan berbagai ekstensi.
Meskipun tujuan standar adalah untuk mempromosikan menjalin kerja sama peralatan dari vendor yang berbeda, implementasi yang berbeda dari standar tidak dijamin untuk bekerja, misalnya karena perbedaan dalam pengaturan waktu default. IEEE mendorong vendor untuk menyediakan "Protocol Implementation Conformance Statement", menyatakan kemampuan dan pilihan yang telah dilaksanakan, untuk membantu pengguna menentukan apakah implementasi yang berbeda akan interwork dengan benar.
Selain itu, awalnya Perlman terinspirasi Spanning Tree Protocol, yang disebut DEC STP, bukan standar dan berbeda dari versi IEEE pada format pesan serta pengaturan waktu. Beberapa penghubung melaksanakan kedua IEEE dan versi DEC dari Spanning Tree Protocol, tapi menjalin kerja sama dengan mereka dapat membuat masalah untuk administrator jaringan, seperti yang digambarkan oleh masalah yang dibahas dalam dokumen Cisco online (dalam jaringan)
Protokol Pohon Rentangan (bahasa Inggris: Spanning Tree Protocol (disingkat STP)) adalah protokol jaringan yang menjamin topologi jaringan bebas-perulangan untuk penghubung Ethernet LAN. Fungsi dasar dari STP adalah untuk mencegah pengulangan penghubung dan radiasi siaran yang dihasilkan dari mereka. Pohon rentang juga memungkinkan desain jaringan untuk memasukkan cadang tautan (redundan) untuk menyediakan jalur cadangan otomatis jika tautan aktif gagal, tanpa bahaya dari perulangan yang tidak diinginkan dalam jaringan, atau kebutuhan untuk panduan mengaktifkan / menonaktifkan cadangan tautan ini.
Spanning Tree Protocol (STP) distandarisasi sebagai IEEE 802.1D. Seperti namanya, protokol ini bisa menciptakan pohon rentang dalam jaringan bertautan dari lapisan 2 layer penghubung (biasanya switch ethernet), dan menonaktifkan tautan tersebut yang bukan bagian dari pohon rentang, meninggalkan jalur aktif tunggal antara dua node jaringan.
Sejarah STP
Spanning Tree Protocol pertama ditemukan pada tahun 1985 di Digital Equipment Corporation oleh Radia Perlman. Pada tahun 1990, IEEE menerbitkan standar pertama untuk protokol sebagai 802.1D, berdasarkan algoritma yang dirancang oleh Perlman. Berikut versi diterbitkan pada tahun 1998 dan 2004, yang menggabungkan berbagai ekstensi.
Meskipun tujuan standar adalah untuk mempromosikan menjalin kerja sama peralatan dari vendor yang berbeda, implementasi yang berbeda dari standar tidak dijamin untuk bekerja, misalnya karena perbedaan dalam pengaturan waktu default. IEEE mendorong vendor untuk menyediakan "Protocol Implementation Conformance Statement", menyatakan kemampuan dan pilihan yang telah dilaksanakan, untuk membantu pengguna menentukan apakah implementasi yang berbeda akan interwork dengan benar.
Selain itu, awalnya Perlman terinspirasi Spanning Tree Protocol, yang disebut DEC STP, bukan standar dan berbeda dari versi IEEE pada format pesan serta pengaturan waktu. Beberapa penghubung melaksanakan kedua IEEE dan versi DEC dari Spanning Tree Protocol, tapi menjalin kerja sama dengan mereka dapat membuat masalah untuk administrator jaringan, seperti yang digambarkan oleh masalah yang dibahas dalam dokumen Cisco online (dalam jaringan)
VTP ( Virtual Trunk Protocol)
Virtual Trunk Protocol atau disingkat dengan VTP adalah suatu metoda dalam hubungan jaringan LAN dengan ethernet untuk menyambungkan komunikasi dengan tujuan mengonfigurasi VLAN tagging adalah agar traffic dari beberapa VLAN dapat melewati trunk link yang digunakan untuk menghubungkan antar-switch. Meskipun hal ini merupakan hal yang baik dalam lingkungan yang besar, VLAN tagging tidak melakukan apa-apa untuk mempermudah pengonfigurasian VLAN pada beberapa switch.
VTP sendiri memiliki tiga mode, diantaranya yaitu Server,Transparent dan Client.
- VTP Mode Server, dalam mode ini switch akan menginformasikan Vlan ke switch yang menggunakan VTP juga dalam satu domain. VTP mode server dapat menambahkan, merubah, dan menghapus Vlan.
- VTP Mode Transparent, dalam mode ini switch hanya memforward VTP Advertisement pada VTP Client dan Server. Penambahan, perubahan, dan penghapusan Vlan pada switch ini tidak akan diinformasikan ke switch lain.
- VTP Mode Client, dalam mode ini switch juga menginformasikan Vlan dalam satu domain namun tidak dapat menambahkan, merubah, atau menghapus Vlan.
Protocol VLAN Trunking:
1.
Dua protocol VLAN Trunking utama saat ini, yaitu IEEE 802.1q dan Cisco
ISL. Pemilihan protocol VLAN Trunking normalnya berdasarkan piranti
platform Hardware yang digunakan.
2.
IEEE 802.1q adalah standard protocol VLAN Trunking yang memberikan
tagging internal kedalam frame Ethernet yang ada sekarang. Hal ini
dilakukan dalam hardware dan juga meliputi kalkulasi ulang header
checksumnya. Hal ini mengjinkan sebuah frame di tagging dengan VLAN
dari mana datagram tersebut berasal dan menjamin bahwa frame dikirim
kepada port didalam VLAN yang sama. Hal ini untuk menjaga kebocoran
datagram antar VLAN yang berbeda.
3. ISL (Inter Switch Link) memberikan suatu tagging external yang dikemas disekitar frame asalnya.
4.
Saat menghubungkan beberapa Switch lewat sebuah Trunk perlu dipastikan
bahwa kedua Switch yang terhubung VLAN Trunking tersebut mempunyai
protocol VLAN Trunling yang sama. Penggunaan negosiasi automatis dari
protocol VLAN Trunking adalah tidak dianjurkan karena bisa terjadi
kemungkinan salah konfigurasi.
5.
Untuk penerapan VLAN dengan Switch yang berskala besar sebuah protocol
manajemen VLAN diperlukan misal VTP (VLAN Trunking Protocol). Protocol
VTP memungkinkan VLAN didefinisikan sekali didalam suatu lokasi tunggal
dan disinkronkan kepada Switch2 lainnya didalam administrative domain
yang sama.
6. Penerapan VLAN
setidaknya dirancang dengan sangat bagus dan mudah dimanage.
Dokumentasinya haruslah sangat rapi dan akurat dan dijaga selalu update
agar membantu kegiatan support jaringan. Normalnya VLAN tidaklah
dianjurkan untuk jaringan kecil (kurang dari 100 user pada satu
lokasi), akan tetapi untuk business dengan skala menengah dan besar,
VLAN adalah sangat mendatangkan keuntungan yang besar
Kemampuan utama dari trunking adalah:
- Menggabungkan beberapa switch menjadi satu kelompok tunggal, mendukung komunikasi efisien berkecepatan tinggi di seluruh jaringan.
- Jaringan kemacetan berkurang, dengan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia switch.
- Administrasi beban kerja berkurang, sebagai switch atau perangkat dihubungkan dengan menggunakan sambungan batang dapat dikelola sebagai satu kesatuan bukan secara individual.
- Trunking secara signifikan meningkatkan ketersediaan data. Misalnya, bahkan jika terjadi kegagalan individu switch, input dan output dapat melanjutkan dengan bandwidth berkurang selama setidaknya satu switch atau router dalam kelompok batang tetap tersedia.
Keuntungan menggunakan VTP Menurut materi pada Cisco Networking Academy Exploration 3 :
- Konsistensi konfigurasi VLAN di seluruh jaringan
- Pelacakan dan pemantauan VLAN yang akurat
- Laporan secara dinamik ditambahkan VLAN di dalam jaringan
- Dynamic konfigurasi VLAN trunk ketika ditambahkan ke jaringan
Konfigurasi VTP Komponen penting yang harus diperhatikan dalam konfigurasi VTP :
1. VTP Domain =
Nama dari vtp domain (area) yang akan dibuat. Nama ini haruslah sama
dalam satu domain / area VTP yang dibuat antara server dan client. Misal
nama domainnya adalah “test”, maka antara server dan clientnya
haruslah sama nama domainnya yaitu “test”.
2. VTP Mode = mode dari VTP yang diterapkan, sebagai server atau client. Defaultnya semua switch adalah sebagai server.
3. VTP Version = Mulai dari versi 1,2,dan 3. Didalam satu vtp domain haruslah sama versi dari vtp yang dipasang.
4. VTP Password
= Pemasangan password juga harus sama antara server dan clientnya
dalam satu vtp domain. Digunakan sebagai authentication antara server
dan client.
VLAN (Virtual Local Area Network)
Teknologi VLAN (Virtual Local Area Network) bekerja dengan cara melakukan pembagian network secara logika ke dalam beberapa subnet. VLAN adalah kelompok device dalam sebuah LAN yang dikonfigurasi (menggunakan software manajemen) sehingga mereka dapat saling berkomunikasi asalkan dihubungkan dengan jaringan yang sama walaupun secara fisikal mereka berada pada segmen LAN yang berbeda. Jadi VLAN dibuat bukan berdasarkan koneksi fisikal namun lebih pada koneksi logikal, yang tentunya lebih fleksibel. Secara logika, VLAN membagi jaringan ke dalam beberapa subnetwork. VLAN mengijinkan banyak subnet dalam jaringan yang menggunakan switch yang sama.
Dengan menggunakan VLAN, kita dapat melakukan segmentasi jaringan switch berbasis pada fungsi, departemen atau pun tim proyek. Kita dapat juga mengelola jaringan kita sejalan dengan kebutuhan pertumbuhan perusahaan sehingga para pekerja dapat mengakses segmen jaringan yang sama walaupun berada dalam lokasi yang berbeda. Contoh penerapan teknologi VLAN diberikan dalam Gambar 1.

1. Security – keamanan data dari setiap divisi dapat dibuat tersendiri, karena segmennya bisa dipisah secara logika. Lalu lintas data dibatasi segmennya.
2. Cost reduction – penghematan dari penggunaan bandwidth yang ada dan dari upgrade perluasan network yang bisa jadi mahal.
3. Higher performance – pembagian jaringan layer 2 ke dalam beberapa kelompok broadcast domain yang lebih kecil, yang tentunya akan mengurangi lalu lintas packet yang tidak dibutuhkan dalam jaringan.
4. Broadcast storm mitigation – pembagian jaringan ke dalam VLAN-VLAN akan mengurangi banyaknya device yang berpartisipasi dalam pembuatan broadcast storm. Hal ini terjadinya karena adanya pembatasan broadcast domain.
5. Improved IT staff efficiency – VLAN memudahkan manajemen jaringan karena pengguna yang membutuhkan sumber daya yang dibutuhkan berbagi dalam segmen yang sama.
6. Simpler project or application management – VLAN menggabungkan para pengguna jaringan dan peralatan jaringan untuk mendukung perusahaan dan menangani permasalahan kondisi geografis.
Untuk memberi identitas sebuah VLAN digunakan nomor identitas VLAN yang dinamakan VLAN ID. Digunakan untuk menandai VLAN yang terkait. Dua range VLAN ID adalah:
a. Normal Range VLAN (1 – 1005)
– digunakan untuk jaringan skala kecil dan menengah.
– Nomor ID 1002 s.d. 1005 dicadangkan untuk Token Ring dan FDDI VLAN.
– ID 1, 1002 – 1005 secara default sudah ada dan tidak dapat dihilangkan.
– Konfigurasi disimpan di dalam file database VLAN, yaitu vlan.dat. file ini disimpan dalam memori flash milkik switch.
– VLAN trunking protocol (VTP), yang membantu manaejemn VLAN, nanti dipelajari di bab 4, hanya dapat bekerja pada normal range VLAN dan menyimpannya dalam file database VLAN.
b. Extended Range VLANs (1006 – 4094)
– memampukan para seervice provider untuk memperluas infrastrukturnya kepada konsumen yang lebih banyak. Dibutuhkan untuk perusahaan skala besar yang membutuhkan jumlah VLAN lebih dari normal.
– Memiliki fitur yang lebih sedikit dibandingakn VLAN normal range.
– Disimpan dalam NVRAM (file running configuration).
– VTP tidak bekerja di sini.
Switch catalys 2960 mendukung 255 normal range dan extended range.
Berikut ini diberikan beberapa terminologi di dalam VLAN.
a. VLAN Data
VLAN Data adalah VLAN yang dikonfigurasi hanya untuk membawa data-data yang digunakan oleh user. Dipisahkan dengan lalu lintas data suara atau pun manajemen switch. Seringkali disebut dengan VLAN pengguna, User VLAN.
b. VLAN Default
Semua port switch pada awalnya menjadi anggota VLAN Default. VLAN Default untuk Switch Cisco adalah VLAN 1. VLAN 1 tidak dapat diberi nama dan tidak dapat dihapus.
c. Native VLAN
Native VLAN dikeluarkan untuk port trunking 802.1Q. port trunking 802.1Q mendukung lalu lintas jaringan yang datang dari banyak VLAN (tagged traffic) sama baiknya dengan yang datang dari sebuah VLAN (untagged traffic). Port trunking 802.1Q menempatkan untagged traffic pada Native VLAN.
d. VLAN Manajemen
VLAN Manajemen adalah VLAN yang dikonfigurasi untuk memanajemen switch. VLAN 1 akan bekerja sebagai Management VLAN jika kita tidak mendefinisikan VLAN khusus sebagai VLAN Manajemen. Kita dapat memberi IP address dan subnet mask pada VLAN Manajemen, sehingga switch dapat dikelola melalui HTTP, Telnet, SSH, atau SNMP.
e. VLAN Voice
VLAN yang dapat mendukung Voice over IP (VoIP). VLAN yang dikhusukan untuk komunikasi data suara.
Teknologi VLAN (Virtual Local Area Network) bekerja dengan cara melakukan pembagian network secara logika ke dalam beberapa subnet. VLAN adalah kelompok device dalam sebuah LAN yang dikonfigurasi (menggunakan software manajemen) sehingga mereka dapat saling berkomunikasi asalkan dihubungkan dengan jaringan yang sama walaupun secara fisikal mereka berada pada segmen LAN yang berbeda. Jadi VLAN dibuat bukan berdasarkan koneksi fisikal namun lebih pada koneksi logikal, yang tentunya lebih fleksibel. Secara logika, VLAN membagi jaringan ke dalam beberapa subnetwork. VLAN mengijinkan banyak subnet dalam jaringan yang menggunakan switch yang sama.
Dengan menggunakan VLAN, kita dapat melakukan segmentasi jaringan switch berbasis pada fungsi, departemen atau pun tim proyek. Kita dapat juga mengelola jaringan kita sejalan dengan kebutuhan pertumbuhan perusahaan sehingga para pekerja dapat mengakses segmen jaringan yang sama walaupun berada dalam lokasi yang berbeda. Contoh penerapan teknologi VLAN diberikan dalam Gambar 1.

gambar 1
Beberapa keuntungan penggunaan VLAN antara lain:1. Security – keamanan data dari setiap divisi dapat dibuat tersendiri, karena segmennya bisa dipisah secara logika. Lalu lintas data dibatasi segmennya.
2. Cost reduction – penghematan dari penggunaan bandwidth yang ada dan dari upgrade perluasan network yang bisa jadi mahal.
3. Higher performance – pembagian jaringan layer 2 ke dalam beberapa kelompok broadcast domain yang lebih kecil, yang tentunya akan mengurangi lalu lintas packet yang tidak dibutuhkan dalam jaringan.
4. Broadcast storm mitigation – pembagian jaringan ke dalam VLAN-VLAN akan mengurangi banyaknya device yang berpartisipasi dalam pembuatan broadcast storm. Hal ini terjadinya karena adanya pembatasan broadcast domain.
5. Improved IT staff efficiency – VLAN memudahkan manajemen jaringan karena pengguna yang membutuhkan sumber daya yang dibutuhkan berbagi dalam segmen yang sama.
6. Simpler project or application management – VLAN menggabungkan para pengguna jaringan dan peralatan jaringan untuk mendukung perusahaan dan menangani permasalahan kondisi geografis.
Untuk memberi identitas sebuah VLAN digunakan nomor identitas VLAN yang dinamakan VLAN ID. Digunakan untuk menandai VLAN yang terkait. Dua range VLAN ID adalah:
a. Normal Range VLAN (1 – 1005)
– digunakan untuk jaringan skala kecil dan menengah.
– Nomor ID 1002 s.d. 1005 dicadangkan untuk Token Ring dan FDDI VLAN.
– ID 1, 1002 – 1005 secara default sudah ada dan tidak dapat dihilangkan.
– Konfigurasi disimpan di dalam file database VLAN, yaitu vlan.dat. file ini disimpan dalam memori flash milkik switch.
– VLAN trunking protocol (VTP), yang membantu manaejemn VLAN, nanti dipelajari di bab 4, hanya dapat bekerja pada normal range VLAN dan menyimpannya dalam file database VLAN.
b. Extended Range VLANs (1006 – 4094)
– memampukan para seervice provider untuk memperluas infrastrukturnya kepada konsumen yang lebih banyak. Dibutuhkan untuk perusahaan skala besar yang membutuhkan jumlah VLAN lebih dari normal.
– Memiliki fitur yang lebih sedikit dibandingakn VLAN normal range.
– Disimpan dalam NVRAM (file running configuration).
– VTP tidak bekerja di sini.
Switch catalys 2960 mendukung 255 normal range dan extended range.
Berikut ini diberikan beberapa terminologi di dalam VLAN.
a. VLAN Data
VLAN Data adalah VLAN yang dikonfigurasi hanya untuk membawa data-data yang digunakan oleh user. Dipisahkan dengan lalu lintas data suara atau pun manajemen switch. Seringkali disebut dengan VLAN pengguna, User VLAN.
b. VLAN Default
Semua port switch pada awalnya menjadi anggota VLAN Default. VLAN Default untuk Switch Cisco adalah VLAN 1. VLAN 1 tidak dapat diberi nama dan tidak dapat dihapus.
c. Native VLAN
Native VLAN dikeluarkan untuk port trunking 802.1Q. port trunking 802.1Q mendukung lalu lintas jaringan yang datang dari banyak VLAN (tagged traffic) sama baiknya dengan yang datang dari sebuah VLAN (untagged traffic). Port trunking 802.1Q menempatkan untagged traffic pada Native VLAN.
d. VLAN Manajemen
VLAN Manajemen adalah VLAN yang dikonfigurasi untuk memanajemen switch. VLAN 1 akan bekerja sebagai Management VLAN jika kita tidak mendefinisikan VLAN khusus sebagai VLAN Manajemen. Kita dapat memberi IP address dan subnet mask pada VLAN Manajemen, sehingga switch dapat dikelola melalui HTTP, Telnet, SSH, atau SNMP.
e. VLAN Voice
VLAN yang dapat mendukung Voice over IP (VoIP). VLAN yang dikhusukan untuk komunikasi data suara.
Switching
secara garis besar switching dibagi menjadi 2 yaitu Circuit Switching dan Packet Switching :
Circuit switching merupakan metodologi penerapan jaringan telekomunikasi di mana dua node jaringan membentuk suatu saluran komunikasi khusus (sirkuit) melalui jaringan sebelum node dapat berkomunikasi. Rangkaian menjamin bandwidth penuh dari saluran dan tetap terhubung selama sesi komunikasi. Fungsi sirkuit seolah-olah node secara fisik terhubung sebagai dengan sebuah rangkaian listrik.
Packet switching adalah jaringan metode komunikasi digital yang kelompok semua data yang ditransmisikan – terlepas dari konten, tipe struktur, atau – menjadi blok-blok berukuran yang sesuai, yang disebut paket. Packet switching fitur pengiriman variabel-bit-rate data stream (urutan paket) melalui jaringan bersama. Ketika melintasi adapter jaringan, switch, router dan node jaringan lainnya, paket buffer dan antri, mengakibatkan penundaan variabel dan throughput tergantung pada beban lalu lintas dalam jaringan.
secara garis besar switching dibagi menjadi 2 yaitu Circuit Switching dan Packet Switching :
A. Circuit
Switching
Circuit switching merupakan metodologi penerapan jaringan telekomunikasi di mana dua node jaringan membentuk suatu saluran komunikasi khusus (sirkuit) melalui jaringan sebelum node dapat berkomunikasi. Rangkaian menjamin bandwidth penuh dari saluran dan tetap terhubung selama sesi komunikasi. Fungsi sirkuit seolah-olah node secara fisik terhubung sebagai dengan sebuah rangkaian listrik.
Contoh mendefinisikan
jaringan circuit-switched adalah jaringan telepon analog awal. Ketika panggilan
dilakukan dari satu telepon ke yang lain, switch dalam pertukaran telepon
membuat sirkuit kawat terus menerus antara kedua telepon, selama panggilan
berlangsung.
Circuit switching berbeda
dengan packet switching yang membagi data yang akan ditransmisikan menjadi
paket-paket ditransmisikan melalui jaringan secara mandiri. Packet switching
yang saham bandwidth jaringan yang tersedia antara sesi komunikasi.
Dalam circuit switching,
penundaan bit konstan saat sambungan berlangsung, karena bertentangan dengan
packet switching, di mana antrian paket dapat menyebabkan berbagai penundaan
paket transfer. Setiap sirkuit tidak dapat digunakan oleh penelepon lain sampai
sirkuit dilepaskan dan koneksi baru sudah diatur. Bahkan jika tidak ada
komunikasi yang sebenarnya mulai terjadi, saluran tersebut tetap tersedia untuk
pengguna lain. Saluran yang tersedia untuk panggilan baru dikatakan menganggur.
Virtual sirkuit switching
adalah teknologi packet switching yang mengemulasi circuit switching, dalam
arti bahwa sambungan dibuat sebelum paket yang ditransfer, dan paket yang
dikirimkan secara berurutan.
B.
Packet Switching
Packet switching adalah jaringan metode komunikasi digital yang kelompok semua data yang ditransmisikan – terlepas dari konten, tipe struktur, atau – menjadi blok-blok berukuran yang sesuai, yang disebut paket. Packet switching fitur pengiriman variabel-bit-rate data stream (urutan paket) melalui jaringan bersama. Ketika melintasi adapter jaringan, switch, router dan node jaringan lainnya, paket buffer dan antri, mengakibatkan penundaan variabel dan throughput tergantung pada beban lalu lintas dalam jaringan.
Packet switching yang
berbeda dengan paradigma lain jaringan utama, rangkaian switching, sebuah
metode yang menyiapkan sejumlah koneksi dedicated dari bit rate konstan dan
penundaan konstan antara node untuk penggunaan eksklusif selama sesi
komunikasi. Dalam hal biaya lalu lintas (sebagai lawan flat rate), misalnya
dalam layanan komunikasi selular, switching sirkuit ini ditandai dengan biaya
per satuan waktu dari waktu koneksi, bahkan ketika ada data yang ditransfer,
sedangkan packet switching dicirikan dengan biaya per unit informasi.
Dua mode paket switching
yang utama ada; (1) packet switching connectionless, juga dikenal sebagai
datagram switching, dan (2) beralih berorientasi koneksi paket, juga dikenal
sebagai switching sirkuit virtual. Dalam kasus pertama masing-masing paket
mencakup informasi pengalamatan atau routing yang lengkap. Paket-paket yang
diarahkan secara individual, sehingga menyebabkan berbagai jalan yang berbeda
dan out-of-order pengiriman. Dalam kasus kedua koneksi didefinisikan dan
preallocated di setiap node yang terlibat selama fase koneksi sebelum semua
paket ditransfer. Paket termasuk pengenal koneksi ketimbang informasi alamat, dan
disampaikan dalam rangka. Lihat di bawah.
C. Perbedaan Circuit Switching & Packet Switching
Circuit switching
- Tergantung pada path transmisi
- Transmisi data secara kontinu
- Interaksi yang cukup cepat
- Message-message tidak disimpan
- Path dibentuk untuk seluruh percakapan
- Delayy setup panggilan; delay transmisi diabaikan
- Sinyal sibuk bila party yang dipanggil sibuk
- Kelebihan beban mungkin memblok setup panggilan; tidak ada delay untuk pembentukan panggilan-panggilan
- Elektromekanikal atau komputerisasi switching node
- Pemakai bertanggung jawab untuk kehilangan proteksi message
- Biasanya tidak ada konversi kecepatan atau kode
- Bandwidth transmisi yang tetap
- Tidak ada kelebihan bit-bit setelah setup panggilan
Packet switching
- Tidak tergantung
- Transmisi paket-paket
- Idem
- Paket-paket mungkin disimpan sampai dikirim
- Rute terbentuk untuk tiap paket
- Delay transmisi paket
- Pengirim mungkin memberitahukan jika paket tidak dikirimkan
- Kelebihan beban meningkatkan delay paket
- Small switching node
- Jaringan mungkin bertanggung jawab untuk paket-paket individu
- Ada
- Pemakaian bandwidth yang dinamis
- Kelebihan bit-bit dalam tiap message


