Posted by : Rizal Rabu, 19 Agustus 2015

Routing Static
 
Routing static adalah teknik routing yang dilakukan dengan memasukkan entry route ke network tujuan (remote network) ke dalam tabel routing secara manual oleh Administrator Jaringan. Dalam memasukkan entry route tersebut Administrator harus dapat mengetahui dengan pasti gateway yang akan digunakan untuk mencapai remote network. Untuk jaringan yang terdiri dari beberapa router, maka penentuan gateway maupun jalur (path) harus dilakukan dengan lebih cermat.
Jika dalam jairngan terjadi perubahan topologi maupun perubahan pengalamatan (IP Address) maka Administrator juga harus secara manual melakukan perubahan pada tabel routing. Ini menjadi tidak efisien untuk jaringan berskala besar atau jaringan yang sering mengalami perubahan. Karena jika terjadi suatu perubahan kecil dalam jaringan maka Administrator jaringan harus mengkonfigurasikan kembali entry route pada setiap router yang ada dalam jaringan.

  1. Prinsip Routing Static.
Dalam menerapkan routing static, kita akan mengisikan entry route pada tabel routing secara manual di setiap router yang ada dalam jaringan. Sebuah entry routing static yang akan dimasukkan ke tabel routing harus mengandung 3(tiga) informasi, yaitu :
  1. Network Address, informasi ini merupakan network address dari network yang akan dituju (remote network).
  2. Subnet Mask (prefix), informasi ini merupakan prefix atau subnet mask dari network yang akan dituju.
  3. Next Hop atau Gateway, informasi ini berguna memberitahukan kepada router tentang bagaimana mencapai network tujuan yang telah didefinisikan di point (1). Next Hop merupakan IP Address dari router tetangga yang dapat digunakan untuk mencapai network tujuan (remote network).

  1. Keuntungan dan Kekurangan Static Routing
  2. Keuntungan Static Routing
  • keamanan network karena static routing hanya mengandung informasi yang telah dimasukkan secara manual.
  • Pengiriman paket data lebih cepat karena jalur atau rute sudah di ketahui terlebih dahulu.
  • Deteksi dan isolasi kesalahan pada topologi jaringan lebih mudah.
  • Beban kerja router terbilang lebih ringan karena pada saat konfigurasi router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada.

  1. Kerugian Static Routing
  • Waktu konfigurasi lama
  • Harus tahu semua alamat network yang akan dituju beserta subnet mask dan next hoopnya (gatewaynya).
  • Tidak cocok untuk jaringan berskala besar.
  • Pengembangan network
Jika suatu network ditambah atau dipindahkan maka static routig harus diperbaharui oleh administrator.
  • Rentan terhadap kesalahan saat entri data static route dengan cara manual.
  • Administrasinya adalah cukup rumit dibanding dynamic route, khususnya terdiri dari banyak router yang perlu dikonfigurasi secara manual.

Pembatasan static router dapat menjadi keuntungan apabila untuk sampai pada tujuan hanya melalui satu router.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Modul RBJAR (Rancang Bangun Jaringan) - Shingeki No Kyojin - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -