Posted by : Rizal
Rabu, 12 Agustus 2015
Enkapsulasi adalah suatu proses untuk menyembunyikan atau memproteksi suatu proses
dari kemungkinan interferensi atau penyalahgunaan dari luar sistem
sekaligus menyederhanakan penggunaan sistem itu sendiri, juga membuat
satu jenis paket data jaringan menjadi jenis data lainnya. Enkapsulasi
terjadi ketika sebuah protokol yang berada pada lapisan yang lebih
rendah menerima data dari protokol yang berada pada layer yang lebih
tinggi dan meletakkan data ke format data yang dipahami oleh protokol
tersebut. Akses ke internal sistem diatur sedemikian rupa melalui seperangkat interface.
Dengan enkapsulasi data menjadi memiliki identitas.Contoh sederhana proses enkapsulasi dalam proses pengiriman surat, jika
sebuah surat akan dikirim namun tanpa adanya amplop, alamat dan
perangko. Surat tersebut hendaknya memiliki identitas agar dapat sampai
ke tujuan, jika tidak memiliki identitas maka surat tersebut tidak akan
dapat sampai ke tujuan. Amplop dengan alamat dan perangko sama dengan
enkapsulasi pada data.
Enkapsulasi Analisa Protokol
Enkapsulasi dan Enkripsi Paket Jaringan
Enkapsulasi
disebut juga sebagai tunneling, karena proses enkapsulasi mentransmisikan data
secara transparan antar jaringan melalui infrastruktur jaringan bersama.
Tunneling
berarti keseluruhan paket IP yang dikirimkan dari asal ke tujuan melalui proses
enkapsulasi menggunakan paket lain. Protokol yang biasanya digunakan dalam
tunneling, yaitu :
1. Carrier
protocol : protokol di mana informasi dikirimkan, misalnya Frame Relay, ATM,
MPLS.
2.
Encapsulating protocol : protokol yang membungkus data orisinil, misalnya GRE,
IPSec, L2F, PPTP, L2TP.
3. Passenger
protocol : protokol di mana terdapat data orisinil (IPX, Apple Talk, IPv4,
IPv6).
Enkripsi
berarti mengkodekan data ke format tertentu menggunakan kunci rahasia.
Sebaliknya, dekripsi mendekodekan data yang terenkripsi ke format asli.
Terdapat
beberapa tempat berbeda di mana enkripsi dapat diterapkan pada infrastruktur
jaringan, menurut layer protocol yang berbeda :
– Pada level
jaringan (network level) : packet yang lalu lalang antar host pada jaringan
dienkripsi. Mesin enkripsi diletakkan di dekat driver yang mengirim dan
menerima paket. Contoh implementasinya adalah CIPE.
– Pada level
socket : koneksi logik antar program berjalan pada host yang berbeda (koneksi
TCP, layer transport atau session pada OSI) dienkripsi. Mesin enkripsi menyusup
atau menjadi proxy koneksi. Implementasinya pada SSH dan SSL.
– Pada level
aplikasi (application level) : aplikasi memiliki mesin enkripsinya sendiri dan
mengenkripsi data pada level aplikasi. Contoh implementasi pada PGP untuk
enkripsi e-mail.
Terdapat
beberapa algoritma kriptografi yang umum digunakan dalam enkripsi, yaitu DES
(Digital Encryption Standard), 3DES (Triple Digital Encryption Standard), RC4
(Rivest Cipher 4), RC5, RC6, Blowfish, dan AES (Advanced Encryption Standard).
Selain itu, terdapat teknik enkripsi dan dekripsi yang terdiri dari Symmetric
Cryptography dan Asymmetric Cryptography.
Enkripsi dan
enkapsulasi saling mendukung dalam menjamin data confidentiality. Data yang
akan dikirimkan akan dienkripsi terlebih dahulu, diubah menjadi format rahasia
kemudian dienkapsulasi menggunakan protokol enkapsulasi yang dapat membungkus
data yang akan dikirimkan dan melakukan tunneling ke tujuan. Setibanya di
tujuan, data akan didekapsulasi kemudian didekripsi sehingga format data
kembali seperti aslinya.
Symmetric
Cryptography
Algoritma
enkripsi seperti DES dan 3DES membutuhkan kunci rahasia shared untuk melakukan
enkripsi dan dekripsi. Masing-masing komputer yang menggunakan algoritma ini
harus mengetahui kunci untuk melakukan decode terhadap informasi. Dengan
enkripsi kunci simetris, yang disebut juga enkripsi kunci rahasia, tiap
komputer mengenkripsi informasi sebelum mengirimkannya ke jaringan ke komputer
lain. Enkripsi kunci simetris membutuhkan pengetahuan tentang komputer mana
yang akan berkomunikasi sehingga kunci yang sama dapat dikonfigurasi pada tiap komputer.
Teknik enkripsi ini biasa digunakan untuk mengenkripsi isi pesan yang
dikirimkan.
Asymmetric
Cryptography
Enkripsi
asimetris menggunakan kunci yang berbeda dalam proses enkripsi dan dekripsinya.
Satu kunci untuk mengenkripsi pesan dan kunci yang lain digunakan untuk
mendeskripsi pesan. Tidak dapat melakukan enkripsi dan dekripsi dengan kunci
yang sama. Enkripsi dengan kunci publik adalah sebuah varian dari enkripsi
asimetris yang menggunakan kombinasi dari kunci privat dan kunci publik.
Penerima memberikan kunci publik ke pengirim yang akan melakukan komunikasi.
Pengirim menggunakan kunci privat yang dikombinasikan dengan kunci publik
penerima untuk mengenkripsi informasi. Selanjutnya pengirim berbagi kunci
publiknya dengan penerima. Untuk melakukan dekripsi informasi, penerima akan
menggunakan kunci publik dikombinasikan dengan kunci privatnya.
Crypto IP
Encapsulation
Crypto IP
Encapsulation (CIPE) adalah suatu software yang diciptakan oleh Olaf Titz yang
bertujuan untuk menyediakan fasilitas interkoneksi subnetwork yang aman,
menghadapi penyadapan (eavesdropping), analisa trafik, dan injeksi paket palsu,
melewati jaringan paket yang tidak aman, misalnya Internet.
CIPE
menggunakan algoritma kriptografi Blowfish atau IDEA dengan panjang 128 bit
(seperti kebanyakan aplikasi kriptografi umum lainnya, misal SSL). CIPE
disisipkan pada layer jaringan, di atas layer network, dengan menambahkan interface
network baru. Paket IP yang melaluinya akan dienkripsi dan dimasukkan pada
sebuah tunnel pada peer gateway, di mana paket tersebut akan didekripsi dan
dikirimkan ke layer selanjutnya.
Protocol ini
didesain sederhana dan efisien, dan dapat bekerja pada fasilitas komunikasi
yang sudah ada, khususnya dengan mengenkapsulasi paket UDP. Protokol CIPE
terdiri dari dua bagian : enkripsi dan checksum terhadap paket data dan
pertukaran key secara dinamis. Paket CIPE menyediakan peralatan tunneling IP
terenkripsi untuk menciptakan router yang dapat melakukan enkripsi untuk
aplikasi Virtual Private Network. CIPE menyediakan protokol point-to-point
(protokol = 3) atau sebuah interface Ethernet (protokol = 4). Paket IP
dikirimkan ke interface CIPE lalu dienkripsi dan dienkapsulasi dalam datagram
UDP kemudian dikirimkan ke peer, ujung dari tunnel. Sesampainya di sana,
paket didekapsulasi dan didekripsi lalu diterima oleh interface CIPE.
Paket CIPE
terdiri dari suatu modul kernel dan program driver. Modul kernel
menangani paket-paket IP : mengirimkan dan menerima paket, enkapsulasi termasuk
enkripsi. Modul ini mengimplementasikan “peralatan jaringan” yang pada umumnya
ditangani seperti peralatan jaringan lainnya. Konfigurasi dan pertukaran key
dilakukan oleh program user level yang disebut ciped yang mirip seperti
pppd. Untuk mengaktifkan dan menonaktifkan alat CIPE dengan cara memulai dan
mengakhiri proses ciped-cb, spesifikasi options terhadap daemon mirip
dengan setting pppd dan ciped menjalankan script pada saat
mengaktifkan dan menonaktifkan alat CIPE.